Tujuan :
Untuk membuktikan adanya keadaan hipertonik dan hipotonik pada sel dan lingkungannya.
Hipotesa :
Pada percobaan ini, kentang diharapkan akan menunjukkan suasana hipertonik di dalam sel.
Alat dan Bahan :
1. Cawan petri / wadah.
2. Pisau.
3. Kentang.
4. Sirup merah / pewarna makanan cair dengan warna mencolok.
5. Air.
Langkah Kerja :
1. Kupaslah kentang dengan pisau.
2. Buatlah cekungan di tengahnya (berbentuk bikonkaf) yang cukup dalam dengan menggunakan pisau. Jangan sampai melubangi bagian bawah cekungan. Jadi, berhati – hatilah dalam membuat cekungan pada kentang.
3. Masukkan kentang ke dalam cawan petri / wadah.
4. Masukkan air setinggi kentang. Usahakan agar air tidak masuk ke dalam cekungan kentang.
5. Masukkan beberapa tetes sirup merah ke dalam cekungan kentang.
6. Tunggu beberapa jam (lebih dari 3 jam untuk dapat melihat hasil yang maksimal).
Hasil Pengamatan :
Pada percobaan ini, warna sirup yang ada di dalam cekungan tidak lagi pekat. Volume air di dalam cekungan juga bertambah. Jika diamati lebih teliti, ketinggian air pada wadah akan menurun dari sebelumnya. Percobaan ini membuktikan bahwa air (pelarut) telah masuk ke dalam cekungan dan dan mempengaruhi sirup (zat terlarut) sehingga menyebabkan volume air di dalam cekungan bertambah.
Kentang akan menunjukkan keadaan hipertonik di dalam sel dan hipotonik di luar sel. Air di luar kentang berkurang (keadaan hipotonik di luar sel), sedangkan air di dalam kentang meningkat (keadaan hipertonik di dalam sel). Pewarna di dalam cekungan kentang menunjukkan tingkat kepekatan yang rendah dari sebelumnya.
Kesimpulan :
Adanya kegiatan hipertonik di dalam sel ketika terjadi proses osmosis pada membran permiable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar