Diriku

Diriku

Kamis, 21 Oktober 2010

PERAIRAN DARAT


SUNGAI
Air tawar yang mengalir di dalam cekungan beralur yang ada di permukaan bumi.

Proses terbentuknya sungai.
o       Terbentuknya torehan kecil yang disebabkan oleh gesekan air yang mengalir di permukaan bumi.
o       Lama-kelamaan semakin dalam dan melebar membentuk parit.
o       Parit tersebut berkembang menjadi lembah.
o       Cekungan semakin membesar karena menampung debit aliran semakin banyak.

Proses perubahan sungai.
o       Pelebaran
Merupakan hasil pengikisan dan pelapukan batuan.
·         Pengikisan yang intensif terjadi pada bantaran sungai.
·         Bagian atas tebing runtuh, sehingga sungai semakin lebar.
·         Aliran sungai membawa hasil runtuhan ke hilir sungai.
·         Proses pengikisan dimulai lagi sampai runtuh yang kedua kalinya.

o       Pendalaman.
Diakibatkan oleh tenaga hidrolik atau pergerakan batuan yang menggerus bagian dasar sungai. Media penggerusan adalah aliran sungai yang sangat deras. Biasanya dari arah vertikal yang dapat ditemukan di sekitar air terjun.

o       Pemanjangan
Di bagian hulu yang umumnya memiliki lereng yang curam mengakibatkan saluran sungai relatif lurus. Media penggerusannya adalah aliran sungai yang tidak terlalu deras dan membawa hasil sedimentasi ke arah muara sungai.

Penampang memanjang sungai.
o       Hulu.
Di bagian hulu sungai memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut:
·         Arus sangat deras.
·         Memiliki tingkat erosi tinggi.
·         Erosi yang terbentuk lebih banyak karena terkikis secara vertikal.
·         Biasanya berada di daerah air terjun.
·         Lembah yang terbentuk sangat curam sehingga berbentuk huruf V.

o       Tengah.
Di bagian tengah sungai memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan ciri-ciri pada bagian hulu sungai, yaitu sebagai berikut:
·         Arus masih deras, namun tidak sederas pada bagian hulu sungai.
·         Tingkat erosi masih tinggi.
·         Erosi yang terbentuk lebih banyak karena terkikis secara horizontal.
·         Mulai ditemukan adanya meander (aliran sungai yang berbelok-belok).
·         Lembah yang terbentuk tidak securam pada bagian hulu sungai, sehingga berbentuk U.
o       Hilir.
Di bagian hilir sungai mulai terlihat jelas pada perbedaan ciri-ciri dengan hulu dan tengah sungai. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
·         Arus mulai melambat.
·         Arus membawa materi-materi yang akan akan diendapkan (materi pembentuk proses sedimentasi).
·         Lembah pada hilir sungai semakin melebar.

Klasifikasi sungai.
o       Berdasarkan sumber air.
·         Sungai mata air.
Merupakan sungai yang memiliki sumber air yang berasal dari pegunungan. Biasanya warna air masih jernih dan tidak banyak membawa materi.
  • Sungai gletser.
Merupakan sungai yang sumber airnya berasal dari gletser. Sungai ini terbentuk dari hasil es gunung yang mencair dan berjalan menuju tempat yang rendah, sehingga membentuk cekungan.
  • Sungai hujan.
Merupakan sungai yang terbentuk oleh air hujan. Ketika curah hujan besar, terbentuklah cekungan yang panjang dan memiliki alur. Biasanya sungai ini bersifat Episodik, Periodik, dan Epimeral.
  • Sungai campuran.
Merupakan sungai yang berasal dari berbagai sumber air.

o       Kemiringan lereng.
·         Sungai Konsekuen.
Sungai yang arah alirannya sesuai dengan struktur geologi.
·         Sungai Subsekuen.
Sungai yang arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
·         Sungai Resekuen.
Sungai yang arah alirannya sejajar dengan sungai konsekuen.
·         Sungai Obsekuen.
Sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen menuju sungai subsekuen.
·         Sungai Insekuen.
Sungai yang arah alirannya bermacam-macam/tidak beraturan.

o       Keadaan Air.
·         Epimeral.
Keadaan dimana sungai selalu terdapat air yang mengalir. Biasanya terdapat pada sungai besar dengan aliran yang deras.
  • Periodik.
Keadaan dimana sungai terkadang mengalami kekeringan. Hal ini dipengaruhi oleh curah hujan. Ketika musim hujan dengan curah hujan tinggi, sungai akan memiliki air hingga mengalir deras. Sedangkan ketika musim kemarau datang, maka air di sungai tidak ada.
Pola aliran sungai.
Pola radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau Crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atat defresi lainnya, yang pola alirannya ke pusat depresi tersebut.
Pola radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung beraoi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.

Pola Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti tralis. Disini sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklinal dan sinklinal yang paralel.
Pola Rectangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baiknya berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku.
Pola Anular adalah variasi dari radial. terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul konsekwen, subsekwen, resekwen dan obsekwen.
Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.

o       Radial Sentrifugal.
Pola aliran yang meninggalkan pusat air.
o       Radial Sentripetal
Pola aliran yang menuju pusat air.
o       Dendritik.
Pola aliran sungai yang tidak beraturan.
o       Regtangular
Pola aliran sungai yang menyiku.
o       Trelis
Pola aliran sungai yang menyirip daun.
o       Annular.
Pola aliran sungai yang meninggalkan pusat tetapi terdapat anak sungai dari mata air yang sama.
o       Dinnate.
Pola aliran sungai yang membentuk sudut lancip.

Pengertian DAS (Daerah Aliran sungai).
DAS atau Daerah Aliran Sungai adalah daerah aliran yang bersumber dari limpasan yang berasal dari hujan, gletser, anak sungai, dan air tanah.

Manfaat sungai dan usaha pelestariannya.
o       Sumber air bagi irigasi untuk usaha pertanian.
o       Sumber tenaga listrik untuk PLTA.
o       Tempat untuk mengembangbiakkan ikan.
o       Tempat berolahraga arung jeram bagi sungai yang deras arusnya.
Usaha-usaha tertentu yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah tidak membuang sampah dalam bentuk apapun (organik atau anorganik) ke dalam sungai. Selain itu tidak membuang air deterjen agar tidak merusak komunitas di sungai. Dan tidak menggunakan bahan peledak untuk mengambil ikan di sungai.

DANAU
Danau adalah cekungan yang ada di daratan yang diisi oleh air tawar yang tergenang.

Klasifikasi danau.
o       Menurut proses terbentuknya.
·         Danau Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik yang menimbulkan bentuk Slenk/graben (lembah patahan) atau patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air).
Contoh: Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso dan Danau Tondano.
·         Danau Vulkanik adalah danau bekas laetusan gunung api menyebabkan cekungan. Apabila dasar cekungan tertutup material vulkan, maka air hujan yang tertampung di puncak gunung menjadi Danau.     
Contoh: Danau Maar, Danau Kaldera, Danau Kalimutu, Danau Batur.
·         Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api.     
Contoh : Danau Toba.
·         Danau Gletser adalah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui gletser menjadi kerip dan diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di Amerika Utara, perbatasan Kanada dan Amerika Serikat.
Contohnya : Danau Superior, Danau Michigan.
·         Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hujan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina dapat terjadi juga karena adanya air di dalam tanah kapur tinggi.
Contohnya danau di sekitar gunung kidul.
·         Danau terbendung adalah danau yang berasal dari aliran lava yang membendung lembah sungai sehingga alirannya tertahan dan akhirnya membentuk danau. Disini termasuk pula danau hasil bendungan manusia yang disebut Waduk, atau dum.
Contohnya : Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling dan lain-lain.
·          Danau yang terjadi dengan sendirinya adalah danau karena permukaan buminya ada yang rendah. Contohnya danau-danau di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur terdapat di tengah-tengah daerah yang berawa-rawa.

o       Menurut jenis airnya.
·         Danau air tawar.
Danau air tawar terjadi akibat penampungan air hujan yang tinggi.
·         Danau air asin.
Danau air asin memiliki salinitas tinggi, dan biasanya terjadi di daerah tundra.
Manfaat danau dan usaha pelestariannya.
o       Sumber air bagi irigasi untuk usaha pertanian.
o       Sumber tenaga listrik untuk PLTA.
o       Tempat untuk mengembangbiakkan ikan.
o       Tempat rekreasi, seperti memancing.

Usaha-usaha tertentu yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah tidak membuang sampah dalam bentuk apapun (organik atau anorganik) ke dalam danau. Selain itu tidak membuang air deterjen agar tidak merusak komunitas di danau. Dan yang paling penting adalah tidak menggunakan bahan peledak atau racun untuk menangkap ikan di danau.

RAWA
Rawa adalah tanah basah karena digenangi air yang biasanya ditumbuhi tanaman mangrove. Pada rawa-rawa tertentu terlihat warna air yang merah menandakan air di rawa tersebut bersifat asam.

Jenis-jenis rawa adalah sebagai berikut:
o       Rawa Pantai.
Mengalami pergantian air karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Rawa jenis ini airnya payau, sehingga derajat keasamannya relatif rendah.
o       Rawa Pinggiran.
Terjadi akibat sering meluapnya sungai. Rawa ini dapat juga terbentuk pada daerah bekas aliran sungai yang terpotong akibar proses meandering sungai.
o       Rawa Abadi.
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Rawa ini sangat asam sehingga kurang menguntungkan bagi manusia.

Rawa dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan gabus.

AIR TANAH
Air tanah adalah air yang ada di dalam tanah. Air tanah tersebut berasal dari pori-pori batuan sampai pada kedap air. Air tanah berasal dari salju, hujan, dan sejenisnya.

Klasifikasi air tanah adalah sebagai berikut:
o       Air tanah dangkal.
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
o       Air tanah dalam.
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan tersebut retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi air tanah, yaitu sebagai berikut:
o       Kerapatan tumbuh-tumbuhan.
o       Tinggi rendahnya curah hujan.
o       Besarnya tingkat penguapan.
o       Jenis tanah.
o       Relief bumi.

Air tanah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air yang ada di perumahan. Pemilik rumah diharapkan memiliki sumur bor untuk dapat mencukupi kebutuhan dengan menggunakan air tanah. Air tanah akan terkena polusi jika banyak orang membuang cairan beracun ke tanah secara berlebihan. Hal ini akan mengurangi kualitas air tanah. Usaha pelestariannya adalah tidak menggunakan air secara berlebihan, karena akan mengurangi persediaan air pada musim kemarau.

GLETSER
Gletser adalah bongkahan es besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama.

Persebaran Gletser.
Meskipun banyak orang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, gletser juga ada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia. Hal ini menunjukkan bahwa gletser juga ada di daerah pegunungan tinggi di Indonesia (puncak Jaya Wijaya).

Gletser yang telah mencair dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, karena gletser yang mencair akan tersimpan dan menjadi air tanah.

DELTA
Delta adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai, atau danau.
Delta dapat terbentuk akibat mengendapnya materi-materi yang hanyut dibawa aliran sungai di suatu tempat. Materi-materi tersebut merupakan hasil dari pengikisan yang dilakukan oleh arus sungai. Materi-materi tersebut lama-lama berkumpul sehingga menjadi suatu daratan yang terbuat dari hasil sedimentasi.

Syarat terbentuknya delta, yaitu sebagai berikut:
o       Arus yang tidak deras.
o       Adanya materi yang dibawa arus.
o       Pada umumnya menuju ke laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar