Diriku

Diriku

Selasa, 24 Mei 2011

Hasil Karya yang Tak Terencana

Terkadang, aku merasa memiliki bakat di bidang fashion (waktu TK sampe SD). Di saat-saat tertentu, aku merasa memiliki bakat untuk bermain alat musik (waktu SMP suka main keyboard). Tapi teringat cerita lalu ketika aku lebih menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan gambar dan pewarnaannya (kembali ke TK). Sekarang ketika sudah beranjak dewasa, aku malah lebih suka menulis sesuatu, dan terkadang mengkhayalkan suatu benda yang mengandung nilai guna atau nilai estetika (waktu SMA sekarang).
Kalo membaca tulisan aku, mungkin udah pada tau kalo aku ada bakat jadi cerpenis (nggak nyombong ya). Tapi kalo aku lagi menggalau, terkadang tangan nggak mau diam juga. Mau liat hasil dari tangan yang nggak bisa diam?? Liat tuh di bawah.

  

Tau nggak nih terbuat dari apa?? Cuma 12 gelas dari minuman gelas, 4 kawat bekas kawat kembang api, anak hekter, gabus, stoples bekas kopi, kertas kado, pita, daun mainan, lem UHU (promosi sekalian aja), sama pembungkus batang. Yang modal dari luar cuma pita, daun mainan , lem UHU, sama pembungkus batang. Jelek ya?? ya namanya aja belum spesialis daur ulang sampah. Yang penting ada usaha untuk GO GREEN.

Rabu, 18 Mei 2011

Someday I Will ... (For my angel - RSJ)


Don’t know how long is it
That I have to resist everything
Hide all of the truth in my … heart
Every time we meet
Every time you turn to me
That I pretend to be still
Do you know how much I have to force myself

Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that?
My heart …
Is waiting there for you to open
Can only hope you will know it
Some day
Though I love you
Though I feel it
But deep inside isn’t brave enough
Every time we meet
Every time you turn to me
That I pretend to be still
Do you know how much I have to force myself
Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that my heart…
Is waiting there for you to open
Can only hope you will know it
Some day

Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that…?
My heart…
Is still waiting there for you to open
Can only hope you will know it
That I’m the one here to love you
I’m begging you please know it
Some day

Selasa, 17 Mei 2011

Someday I Will ...


Don’t know how long is it
That I have to resist everything
Hide all of the truth in my … heart
Every time we meet
Every time you turn to me
That I pretend to be still
Do you know how much I have to force myself

Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that?
My heart …
Is waiting there for you to open
Can only hope you will know it
Some day
Though I love you
Though I feel it
But deep inside isn’t brave enough
Every time we meet
Every time you turn to me
That I pretend to be still
Do you know how much I have to force myself
Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that my heart…
Is waiting there for you to open
Can only hope you will know it
Some day

Can you hear that?
My heart…
Is telling you I love you
But I cannot reveal my true feeling to anyone
Can you hear that…?
My heart…
Is still waiting there for you to open
Can only hope you will know it
That I’m the one here to love you
I’m begging you please know it
Some day

Bercak Biru Bukan Karena di Jilat Setan

Pernahkah kamu menemukan bercak biru lebam atau memar di tubuh tanpa tahu apa penyebabnya? Memar tanpa sebab jelas ini memang bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga sebagai pertanda adanya penyakit serius, misalnya hemofilia. Jadi, bukan lantaran dijilat setan, seperti yang dipercayai banyak orang selama ini. Kita sering melihat atau mungkin mengalami memar yang tiba-tiba muncul tanpa sebab, misalnya di tangan atau kaki. Hendra (28) salah seorang di antaranya. Ia sempat mengira itu akibat benturan yang tak disadari. Akhirnya ia amati, memar itu akan muncul jika ia terlalu lelah. “Biasanya sih muncul di lengan,” katanya. Ia memilih tidak ke dokter karena bercak itu bakal hilang dalam beberapa hari.

Bercak biru serupa lebam juga sering dialami Sari (26). “Kata ibu saya, ini karena dijilat setan, akibat ada yang sirik sama saya. Habisnya, tidak terbentur apa-apa kok bisa lebam,” ujarnya. Memang orang awam menyebut luka lebam ini akibat jilatan setan. Segelintir orang bahkan mengaitkan kondisi ini dengan masalah klenik. “Padahal, bercak biru ini bisa dijelaskan secara medis. Bukan karena dijilat setan,” kata Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, ahli penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal sebagai purpura simplex. Bercak biru ini adalah penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Biasanya ditemukan pada tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. “Biasanya tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit,” ujar Prof. Zubairi.
Hilang sendiri
Kabar baiknya, purpura simplex tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa diobati. Kondisi ini juga tidak berkaitan dengan penyakit lain. Hanya saja, bercak ini bisa timbul lagi, dan kadang bersamaan dengan siklus menstruasi.
Untuk memahami terjadinya penggumpalan darah, tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang harus baik. Pada kasus purpura simplex, penggumpalan darah atau perdarahan akan terjadi bila fungsi salah satu atau lebih dari ketiga hal tersebut terganggu.
Banyak pula ditemukan, pasien purpura simplex memiliki pembuluh darah kapiler yang rentan, sehingga memudahkan terjadinya penggumpalan darah. “Ketika pembuluh darah rusak, darah akan bocor ke daerah sekelilingnya. Darah tersebut cenderung untuk berkoagulasi atau menggumpal. Ini yang menyebabkan terjadinya bercak biru atau memar,” paparnya.
Stres dan kelelahan
Banyak hal bisa menyebabkan penggumpalan darah. Yang paling mudah adalah trauma atau benturan secara fisik. “Tapi, tidak menutup kemungkinan penggumpalan terjadi karena hal lain. Banyak orang yang mengaku mengalami bercak biru jika sedang stres, terlalu lelah, atau karena alergi. Untuk mengatasinya, ya dikurangi saja tingkatan stresnya atau perbanyak istirahat,” ujarnya. Faktor usia juga bisa membuat darah mudah menggumpal. Semakin tua seseorang, fungsi pembuluh darah ikut menurun. Lapisan kulit juga kehilangan banyak jaringan lemak yang bisa melindungi pembuluh dari benturan.
Untuk memastikan penyebab timbulnya bercak biru, Prof. Zubairi menyarankan pasien memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam. Banyak pasien yang memeriksakan diri karena takut bercak biru itu merupakan pertanda penyakit berat. “Meski jarang, beberapa penyakit berat bisa ditandai oleh memar dan bercak biru. Kalau itu terjadi, tentu saja pasien memerlukan penanganan lebih lanjut,” katanya.
Efek Obat-obatan
Pengaruh obat-obatan juga bisa menyebabkan timbulnya memar atau bercak biru di kulit. Seperti dijelaskan dalam situs kesehatan MayoClinic, beberapa obat pengencer darah seperti warfarin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat meningkatkan potensi perdarahan, sehingga membentuk bercak biru di kulit. Obat-obatan jenis tersebut memang berfungsi mencegah penggumpalan darah atau sebagai pengencer darah. Tapi, ada juga risikonya, antara lain jika terjadi perdarahan atau darah bocor dari pembuluh kapiler akan lebih sulit dihentikan. Apalagi jika orang yang mengonsumsinya memiliki pembuluh darah yang mudah pecah. Tubuh tidak bisa dengan cepat memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Ditambah lagi darah yang encer mengalir terus keluar.
Obat jenis kortikosteroid juga membuat lapisan kulit menjadi lebih tipis, yang artinya menambah risiko terjadinya memar. Meski sering digunakan untuk menangani Purpura Trombositopenia Idiopatik, obat ini juga memiliki efek samping. Untuk itu, hubungi dokter ahli jika Anda mengalami bercak memar setelah mengonsumsi obat jenis kortikosteroid. Bahkan, beberapa suplemen yang berasal dari bahan alami juga diduga bisa meningkatkan terjadinya memar. Suplemen seperti minyak ikan dan ginkgo biloba memiliki khasiat untuk mengencerkan darah. Bila suplemen ini dikonsumsi orang yang juga mengasup obat yang berkhasiat mengencerkan darah, perdarahan bisa tak terhindarkan. Karena itu, orang yang sering mengalami bercak biru atau memar sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
Waspada Hemofilia
Bercak biru atau memar atau lebam bisa hilang tanpa diobati. Namun, lebih baik Anda waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia.
Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal. Proses pembekuan darah terjadi tidak secepat pada orang normal. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pembekuan darah ketimbang orang normal akibat sel darah tidak bisa membeku dengan cepat. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami perdarahan di bawah kulit seperti luka memar. Terutama jika mereka mengalami benturan, meskipun hanya benturan ringan. Bercak biru seperti memar juga bisa timbul sendiri jika pasien melakukan aktivitas berat dan menguras tenaga. Perdarahan ini berbahaya jika terjadi pada bagian tubuh yang vital, misalnya otak.
Simak saja pengalaman Nina (37), ibu seorang anak pengidap hemofilia. Saat bayinya berusia 10 bulan, Nina mendapati bercak biru seukuran jempol tangan orang dewasa pada tangan, kaki, dan pantat buah hatinya. Sebelumnya suhu tubuh si kecil naik. Bercak biru itu memang hilang sendiri dalam beberapa hari. Kejadian ini berlangsung hingga berbulan-bulan tanpa diperiksakan ke dokter. “Saat itu ibu saya bilang hal tersebut karena dijilat setan. Itu hal yang wajar terjadi pada bayi. Apalagi saat itu bercak biru hilang sendiri. Seingat saya, anak saya tidak pernah terbentur sesuatu yang keras di bagian yang timbul bercak,” ujarnya.
Karena sering berulang dan disertai demam, Nina lantas membawa anaknya ke dokter. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui si kecil mengalami hemofilia. “Saya sangat kaget dan syok. Apalagi kata dokter ini merupakan penyakit turunan. Padahal, saya dan suami sehat-sehat saja,” tuturnya. Kini, Nina merelakan buah hatinya menjalani terapi hemofilia di sebuah rumah sakit swasta.
Akibat Kekurangan Trombosit
Salah satu penyebab timbulnya bercak biru pada kulit adalah jumlah dan kondisi sel keping darah atau trombosit yang kurang baik. Trombosit turut berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah yang sangat kecil ini bisa diibaratkan sebagai sumbat yang bertugas menutup setiap kebocoran yang terjadi pada pembuluh darah.
Jumlah normal trombosit dalam tubuh adalah 150 ribu hingga 400 ribu per milimeter kubik. Jika jumlahnya di bawah angka tersebut, disebut trombositopenia. Orang yang mengalami trombositopenia sangat rentan mengalami bercak biru dan memar. Gejala klinis yang biasa dijumpai berupa perdarahan tiba-tiba seperti bintik kemerahan bagai digigit nyamuk, lebam kebiruan, mimisan, sampai yang paling berat adalah perdarahan di otak. Meski demikian, gejala berat seperti mimisan dan perdarahan di otak sangat jarang terjadi. Ada banyak penyebab trombositopenia, mulai dari penyakit autoimun seperti HIV/AIDS hingga penyebab yang tidak diketahui. Yang banyak terjadi adalah Purpura Trombositopenia Idiopatik
Seiring perkembangan ilmu kedokteran medis, PTI diduga disebabkan oleh adanya antibodi antitrombosit. Antibodi ini merusak trombosit sehingga jumlahnya menurun. Karena itu, salah satu cara untuk menangani PTI adalah memberikan obat kortikosteroid untuk menekan respon kekebalan tubuh. Pemberian kortikosteroid hampir selalu manjur untuk meningkatkan jumlah trombosit. Tapi, efeknya hanya sebentar.
Sebagian besar kasus PTI tergolong akut dan akan sembuh sendiri. Artinya, kondisi ini berlangsung paling lama enam bulan. Bila melebihi jangka waktu enam bulan, disebut PTI kronis. Untungnya, PTI kronis bisa sembuh sendiri meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding PTI akut. Yang jelas, jika sering mendapati gejala perdarahan atau lebam tiba-tiba, jangan segera menilai hal tersebut karena PTI. Periksakan diri segera ke ahli medis untuk mendapatkan diagnosis yang pasti (PTI) atau kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan trombosit yang bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan menimbulkan perdarahan..

Mine

Bismillahir Rohmanir Rohiim.
Pada dasarnya, Allah SWT menciptakan makhluk-Nya dengan beraneka ragam bentuk dan kepribadian.
Ada yang laki - laki, dan ada yang perempuan. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang sehat dan ada yang sakit.
Kali ini, kita akan membahas tentang beberapa penyakit yang ada di kehidupan kita.
Yang pertama adalah : Labio Gnato Palato Schizis.
Namanya penyakitnya susah ya?? Begitu pula dengan penderitanya yang susah memperjelas suara ketika berbicara layaknya orang normal.
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan (dibawa sejak lahir) oleh bayi itu sendiri. Ciri - ciri penyakitnya ada lubang (celah) di langit - langit mulut (palatum bahasa biologinya) yang celah itu menghubungkan antara mulut dan hidung. Nggak perlu repot - repot buka mulut kalo penderitanya merasa minder. Coba aja ajak penderita bicara, pasti suaranya sumbang (nggak jelas). Tapi masalah ini juga beraneka ragam, lho. Ada yang sampai bibirnya sumbing.
Pengobatannya harus melalui jalan operasi atau latihan bicara. Hmm, yang pastinya tidak mudah mengalami semua proses itu. Aku udah pernah 3 kali operasi cuma karena ingin menutup lubang di langit - langit mulut. Cuman selalu gagal. Trus latihan bicara selama lebih dari 1 tahun. Tapi sekarang udah nggak lagi soalnya malas sekali. Mungkin Allah SWT berkehendak lain. Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dari semua cobaan.

Yang kedua adalah : skoliosis.
Ada yang nggak tau tentang skoliosis? Coba buka buku biologinya, pasti ada. Kalo nggak ada, yuk kita surfing di internet sama - sama.
Skoliosis adalah perubahan bentuk tulang belakang sehingga membengkok ke kanan atau ke kiri. Kalo di rontgen, bentuknya kayak huruf 'S'. Hal ini tidak hanya merubah bentuk tulang, tapi juga mengganggu kinerja organ dalam seperti paru - paru, jantung, hati, dan lain - lain. Awalnya, kamu akan merasakan tidak nyaman pada saat pake tas, walaupun tas yang kamu gunakan memiliki ukuran panjang tali yang sama. Trus perubahan tulang juga terasa waktu kamu tiduran di lantai. Ketika kamu tidur telentang, kamu akan merasa dalam posisi miring (tidak benar - benar menghadap atas). Trus juga secara perlahan - lahan napas kamu jadi sesak dalam posisi tertentu.
Ini terjadi karena kita melakukan posisi duduk atau posisi berdiri yang salah ketika melakukan pekerjaan. Beban tubuh akan dipindahkan ke salah satu sisi dari tubuh (kanan atau kiri) sehingga tidak sepenuhnya beban tubuh berada di tengah tubuh (dalam keadaan normal). Akhirnya tulang membengkok dan dalam jangka waktu tertentu, ruas - ruas tulang belakang sudah tidak dapat kembali seperti semula.
Untuk penyembuhan (kabarnya) membutuhkan waktu yang lama. Ada yang bilang penyakit skoliosis dapat dioperasi. Ada juga yang bilang dapat disembuhkan dengan cara melakukan beberapa hal yang dapat mengurangi derajat bengkoknya tulang, seperti dibiasakan duduk atau berdiri tegap, tidur di atas permukaan yang keras (seperti lantai) sesering mungkin, olahraga khusus, dan banyak hal lain.

Yang ketiga adalah : Psoriasis.
Psoriasis masih jarang diketahui masyarakat awam seperti kita. Tapi tidak ada salahnya untuk mengenal penyakit ini.
Penyakit ini sejenis dengan penyakit autoimun yang masih sejenis dengan SLE (lupus). Tau HIV/AIDS?? Penyakit ini bertolak belakang dengan HIV/AIDS. Kalo HIV/AIDS itu disebabkan oleh berkurangnya atau tidak ada sama sekali daya juang antibodi dalam tubuh untuk melawan penyebab penyakit. Malahan, sel darah putih penderita HIV/AIDS banyak yang rusak karena antibodinya sudah dijangkiti oleh virus HIV/AIDS itu sendiri.
Nah kembali ke psoriasis. Kebalikan dari HIV/AIDS, penyakit autoimun  itu memiliki antibodi yang kelewat "lebay". Antibodi tidak hanya menyerang penyakit dari luar, tapi juga bisa melawan sel - sel atau organ - organ penting bagian dalam. Ada yang bilang sih, psoriasis itu baru tingkat sel karena yang dirusak baru lapisan sel kulit. Walaupun begitu, kita sebagai manusia juga harus hati - hati dong.
Psoriasis itu akan mengalami pergantian kulit yang abnormal, seperti mengelupasnya kulit setiap 4-5 hari sekali. Kulit yang mengelupas berupa sisik seperti ketombe. Kulit di tubuh bakalan memerah bahkan sampai terkadang mengeluarkan darah. Namun hal ini akan terjadi pergantian kulit secara terus - menerus dan melebar ke daerah di sekitarnya. Kalo di bagian kepala, rambut bakalan rontok.
Psoriasis disebabkan oleh cuaca dingin, bawaan genetik, stress, keracunan makanan, dan beberapa hal lain yang dapat memicu terjadinya. Oh ya, penyakit ini tidak menular juga. Pengobatannya itu ada yang pake obat oles, obat minum, fototeraphy, sampai pengobatan laser (kabarnya udah ada). Sebagai penderita, saya hanya diberi obat ISOPRINOSINE dan obat oles. Kalo nggak mengkonsumsi obat telannya, rasanya seperti sakaw. Jadi makan obatnya harus teratur. 1 hari sekali.

Yang keempat adalah : Purpura simpleks.
Nggak banyak informasi yang menjelaskan tentang apa itu purpura simpleks. Tapi coba kita kenal walaupun sekilas saja.
Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah sehingga darah menyebar dan berada di daerah itu saja. Tidak menyebabkan sakit. Cuman ya bakalan datang tiap menstruasi (bagi wanita). Namun, memar itu bukan disebabkan oleh benturan. Jangan percaya mitos yang mengatakan bahwa jika mengalami memar di kulit tanpa terjadi benturan sebelumnya itu tandanya dijilat setan.

Itulah Allah SWT. Maha Kuasa atas segala-Nya. Sebagai penderitanya, saya hanya berikhtiar untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik untuk diri saya dan orang lain.

Sabtu, 14 Mei 2011

CINTA ITU SALAH


Kata orang, merasakan manisnya hati itu tidak salah.
Kata orang, melihat titisan Adam itu tidak salah.
Tapi mengapa aku merasa bersalah.
Ketika melihat titisan Adam yang baru saja menduduki tahta dihatiku.
Aku belajar untuk menjadi peri.
Tapi orang bilang,
“Jangan berharap jadi bidadari yang cantik.”
Dan pada suatu waktu.
Kubekukan kalbuku sekeras – kerasnya untuk Adam.
Tidak semua Adam yang kuberi kalbu.
Walaupun kata titisan Hawa dia bagai malaikat yang turun ke Bumi untuknya.
Bahkan kau tau?
Saat itu kalbuku seakan berada di dalam batu karang yang kokoh bagaikan intan.

Hingga pada suatu ketika.
Aku melihat Adam yang seakan – akan adalah malaikat untukku.
Aku tidak menyangka akan adanya cerita indah ini di hidupku.
Tuhan telah mengirimkan aku masuk ke kubangan surga.
Kutundukkan hatiku serendah – rendahnya.
Kujaga keinginanku untuk menyentuhnya.
Namun, ketika aku belajar menjadi bidadari,
Aku seakan – akan terperangkap di lembah neraka.
Aku tersiksa, sendirian, tak ada yang mendengar aku menangis dan berteriak.
Semakin kuinginkan malaikatku datang, semakin banyak iblis yang menarikku untuk tenggelam di lembah neraka.

Pada akhirnya aku berpikir.
Walaupun aku berteriak sambil menangis meraung – raung,
Meminta tolong untuk kembali hidup di surga,
Berusaha untuk berada di samping malaikatku,
Namun tidak akan ada yang mau mendengar hatiku.
Tidak akan ada yang mau mengulurkan tangannya untukku.
Pada akhirnya aku simpan hati ini baik – baik.
Walaupun sudah luka dan berkeping - keping.
Yang isinya adalah “Ketika kubilang cinta, kutepati cinta itu.”

Selasa, 10 Mei 2011

SIFAT-SIFAT KOLOID


Tujuan :
Untuk mengetahui beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh zat koloid.

Alat dan Bahan :

·         Gelas kimia.
·         Lampu Spiritus.
·         Korek api.
·         Gunting penjepit.







·         Senter.
·         Gunting biasa.
·         Sendok.
·         Koloid santan.
·         Susu bubuk.
·         Air murni.

·         Jeruk nipis.




·         Larutan elektrolit.


Langkah keja :
Efek Tyndall.
·         Campurkan susu dengan air murni di dalam gelas kimia. Lalu aduk hingga rata.

Susu

·         Dari arah horizontal, sorotkan cahaya dari lampu senter yang sudah dinyalakan.
·         Amati apa yang terjadi dengan perlakuan tersebut.

Ketika susu disorot dengan senter.

Koagulasi
·         Campurkan santan kental dengan air (secukupnya/tidak terlalu encer) di dalam gelas kimia. Lalu aduk hingga rata.
·         Masukkan ke dalam tiga gelas kimia masing – masing sebanyak 60 ml.

Dengan asam (jeruk nipis).
·         Belah jeruk nipis menjadi dua bagian menggunakan gunting agar tidak banyak mengeluarkan sarinya.
·         Peras jeruk nipis di atas gelas berisi santan pada salah satu gelas (tandai gelas agar tidak tertukar).
·         Biarkan sari (air) yang ada di dalam jeruk nipis masuk dan bercampur ke dalam koloid santan, namun biji dan bulirnya diusahakan tidak masuk ke dalam koloid santan.
·         Tunggu beberapa menit kemudian untuk melihat apa yang terjadi ketika asam (sari jeruk nipis) dengan koloid santan dicampurkan.

Koloid santan dicampur dengan sari jeruk nipis

Dengan larutan elektrolit.
  • Tuang larutan elektrolit ke dalam gelas kimia yang berisi koloid santan sebanyak 20 ml.
  • Tunggu beberapa menit kemudian untuk melihat apa yang terjadi ketika larutan elektrolit dan koloid asam dicampurkan.

Koloid santan dicampur dengan larutan elektrolit

Dengan pendidihan.
  • Nyalakan lampu spiritus dengan menggunakan korek api. Biarkan beberapa saat hingga sebagian besar apinya berwarna biru.
  • Jepit gelas kimia yang berisi koloid santan dengan menggunakan gunting penjepit. Jepit pada bagian bawah mulut gelas.
  • Letakkan gelas kimia berisi koloid santan yang udah dijepit dengan gunting penjepit tersebut diatas api spiritus.
  • Panaskan koloid santan hingga mendidih dan mengalami perubahan.

Koloid santan didihkan dengan spiritus

Kesimpulan data :
  1. Pada percobaan efek Tyndall, cahaya yang diarahkan ke larutan koloid susu berkasnya berhamburan sehingga jejak cahaya dapat dilihat.
  2. Pada percobaan koagulasi, ada ketiga percobaan membentuk endapan setelah masing – masing gelas kimia yang berisi koloid santan dimasukkan asam, larutan elektrolit, dan dididihkan.


Terjadi koagulasi (dari kiri – kanan : dididihkan, dicampur larutan elektrolit, dicampur sari jeruk nipis)

Bukti terjadinya koagulasi (ketika dibalik ada gumpalan didasar sehingga tidak tumpah)


Kesimpulan umum :
Koloid memiliki sifat – sifat seperti efek Tyndall (pembauran cahaya) dan koagulasi (penggumpalan) dengan cara penambahan zat eletrolit, pendidihan, dan penambahan asam.